SMA AL MUHAMMAD CEPU TERAKREDITASI B CERDAS DAN BERAKHLAK
Minggu, 19 April 2015
Kamis, 09 April 2015
Selasa, 07 April 2015
Selasa, 31 Maret 2015
HISTORY OF SMA AL MUHAMMAD CEPU
HISTORY OF SMA AL MUHAMMAD CEPU
Sejarah
Berdirinya SMA Al Muhammad Cepu 1995-2015
Latar Belakang :
Madrasah Aliyah Al Muhammad cepu
didirikan oleh Almarhum Bapak KH.Drs .M. Rifa’i dan Almarhumah ibu Hj.
Nikmatul Izzah, BA (Ghofarohumaallohu)
2. Dasar Pemikiran
Peningkatan mutu pendidikan merupakan
sasaran pembangunan di ladang pendidikan nasional dan nerupakan intregal dari
upaya peningkatan kualitas manusia indonesia secara kaffah( menyeluruh).
Undang-undang no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional telah
mengamanatkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Upaya untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa menjadi tanggung jawab pendidikan terutama dalam mempersiapkan peserta
didik menjadi subjek yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlaq mulia, tangguh,
kreatif, mandiri, demokratis dan profesional pada bidangnya masing-masing.
SMA Al Muhammad Cepu adalah merupakan salah satu wadah untuk
mencerdaskan dan membentuk manusia yang berakhlaq mulia dan bertaqwa kepada
Allah SWT.
SMA AL MUHAMMAD CEPU ADALAH MERUPAKAN SALAH SATU PENDIDIKAN MENENGAH YANG DISELENGGARAKAN DENGAN MENERAPKAN KURIKULUM DINAS DAN PONDOK PESANTREN SEHINGGA .DAPAT MEMBENTUK OUT PUT YANG CERDAS DAN BERAKHLAK.
Kamis, 12 Maret 2015
Sabtu, 21 Februari 2015
sma al-muhammad cepu: Siswa Sidoarjo Ciptakan Robot Kursi Roda
sma al-muhammad cepu: Siswa Sidoarjo Ciptakan Robot Kursi Roda: Siswa Sidoarjo Ciptakan Robot Kursi Roda Jumat, 20/02/2015 Robot kursi roda buatan siswa Sidoarjo. Sidoarjo - Dua siswa SMA Muh...
Siswa Sidoarjo Ciptakan Robot Kursi Roda
Siswa Sidoarjo Ciptakan Robot
Kursi Roda
Jumat,
20/02/2015
Robot kursi
roda buatan siswa Sidoarjo.
Sidoarjo - Dua siswa SMA Muhammadiyah
2 Sidoarjo merebut medali perak dalam kontes Saint Project Robot tingkat
nasional yang diadakan di Tangerang, Banten.
Kedua siswa yang bernama Ahmad Habib dan Prasetyo Langgeng tersebut berhasil menciptakan robot kursi roda yang bisa berjalan secara otomatis yang dikendalikan oleh joy stick.
Robot kursi roda ini memiliki fitur yang bisa membantu penggunanya untuk berdiri, berjalan dan diperuntukkan bagi kaum lansia serta penyandang cacat.
Menurut sang kreator, Ahmad Habib, ia dan rekannya merancang alat ini selama tiga bulan dan menghabiskan biaya sekitar Rp 7 juta.
"Saya termotivasi ketika saya melihat seorang lansia yang menggunakan kursi roda, namun masih dibantu atau didorong oleh orang lain, kemudian saya mencoba membuat robot kursi roda tanpa bantuan orang lain dengan mengunakan sistem joy stick wireless," ujarnya di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Jawa Timur.
"Saya berharap temuan ini segera bisa dipatenkan dan dikembangkan secara massal," lanjut Habib.
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo Wigati Ningsih menjelaskan, semua siswa di sekolahnya tidak hanya mengenyam pendidikan akademis, namun para siswa punya aktivitas lainnya untuk mempertajam kreativitas, salah satunya soal robotik yang digeluti Habib dan Langgeng.
"Karya siswa ini akan kami patenkan agar dapat digunakan orang yang sedang sakit dan tidak membutuhkan bantuan orang lain. Ini adalah karya yang luar biasa yang diciptakan oleh siswa kami," pungkasnya.
Kedua siswa yang bernama Ahmad Habib dan Prasetyo Langgeng tersebut berhasil menciptakan robot kursi roda yang bisa berjalan secara otomatis yang dikendalikan oleh joy stick.
Robot kursi roda ini memiliki fitur yang bisa membantu penggunanya untuk berdiri, berjalan dan diperuntukkan bagi kaum lansia serta penyandang cacat.
Menurut sang kreator, Ahmad Habib, ia dan rekannya merancang alat ini selama tiga bulan dan menghabiskan biaya sekitar Rp 7 juta.
"Saya termotivasi ketika saya melihat seorang lansia yang menggunakan kursi roda, namun masih dibantu atau didorong oleh orang lain, kemudian saya mencoba membuat robot kursi roda tanpa bantuan orang lain dengan mengunakan sistem joy stick wireless," ujarnya di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Jawa Timur.
"Saya berharap temuan ini segera bisa dipatenkan dan dikembangkan secara massal," lanjut Habib.
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo Wigati Ningsih menjelaskan, semua siswa di sekolahnya tidak hanya mengenyam pendidikan akademis, namun para siswa punya aktivitas lainnya untuk mempertajam kreativitas, salah satunya soal robotik yang digeluti Habib dan Langgeng.
"Karya siswa ini akan kami patenkan agar dapat digunakan orang yang sedang sakit dan tidak membutuhkan bantuan orang lain. Ini adalah karya yang luar biasa yang diciptakan oleh siswa kami," pungkasnya.
Perpres tentang Kemendikbud Resmi Terbit
Perpres tentang Kemendikbud
Resmi Terbit
Jakarta, 09
Februari 2015—Peraturan
Presiden (Perpres) Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) akhirnya resmi terbit. Perpres tersebut
dibuat menyusul telah ditetapkannya pembentukan Kementerian Kabinet Kerja
periode tahun 2014-2019 dan untuk melaksanakan ketentuan pasal 11 Undang-Undang
Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, Kemendikbud
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan anak
usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
masyarakat, serta pengelolaan kebudayaan untuk membantu presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara.
Mendikbud
mengatakan, pada struktur organisasi Kemendikbud yang baru ini terdapat
sejumlah perubahan jika dibandingkan dengan struktur sebelumnya. Dia
menyebutkan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah digabung kembali menjadi Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah. “Pemerintah membentuk direktorat jenderal baru yaitu
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,” katanya di Kemendikbud,
Jakarta, Jumat (6/02/2015).
Dengan
adanya Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan ini maka Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan sudah
tidak ada lagi dalam struktur organisasi Kemendikbud yang baru.
Sementara,
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal berubah
menjadi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat.
Perpres ini
ditetapkan pada 21 Januari 2015 oleh Presiden Joko Widodo dan diundangkan pada
23 Januari 2015 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H.Laoly.
Adapun
susunan organisasi Kemdikbud selengkapnya terdiri atas Sekretariat Jenderal,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Selanjutnya, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Inspektorat Jenderal, dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Badan
Penelitian dan Pengembangan.
Berikutnya,
Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing, Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan
Daerah, Staf Ahli Bidang Pembangunan Karakter, dan Staf Ahli Bidang Regulasi
Pendidikan dan Kebudayaan.
Mendikbud menambahkan,
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang sebelumnya berada di Kemendikbud
sekarang berada di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristekdikti).
Adapun
susunan organisasi Kemenristekdikti berdasarkan Peraturan Presiden No.13 Tahun
2015 terdiri atas Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, serta Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Selanjutnya,
Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Direktorat
Jenderal Penguatan Inovasi, dan Inspektorat Jenderal.
Berikutnya,
Staf Ahli Bidang Akademik, Staf Ahli Bidang Infrastruktur, serta Staf Ahli
Bidang Relevansi dan Produktivitas.
Kamis, 19 Februari 2015
"VALENTINE’S DAY" ; Say Yes or Say No ?
"VALENTINE’S DAY" ; Say Yes or Say No ?
Pada bulan Februari, kita selalu menyaksikan media massa, mal-mal, pusat-pusat hiburan bersibuk-ria berlomba menarik perhatian para remaja dengan menggelar pesta perayaan yang tak jarang berlangsung hingga larut malam bahkan hingga dini hari.
Semua pesta tersebut bermuara pada satu hal yaitu Valentine's Day. Biasanya mereka saling mengucapkan "selamat hari Valentine", berkirim kartu dan bunga, saling bertukar pasangan, saling curhat, menyatakan sayang atau cinta karena anggapan saat itu adalah “hari kasih sayang”. Benarkah demikian?
SEJARAH VALENTINE’S DAY
The World Book Encyclopedia (1998) melukiskan banyaknya versi mengenai Valentine’s Day. Sebelum membahas tentang Valentine, ada baiknya kita membaca tentang Perayaan Lupercalia sebagai berikut :
“Some trace it to an ancient Roman festival called Lupercalia. Other experts connect the event with one or more saints of the early Christian church. Still others link it with an old English belief that birds choose their mates on February 14. Valentine's Day probably came from a combination of all three of those sources--plus the belief that spring is a time for lovers.”
Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.
Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (lihat: The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (lihat: The World Book Encyclopedia 1998).
The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujungpangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.
Rabu, 18 Februari 2015
Langganan:
Postingan (Atom)